RAYUAN HALUS MELENAKAN DALAM UNTAIAN BISIKNYA
Jiwa ini sering kali terasa gersang…
Menanti sesuatu yang tak pasti, menimang-nimang akankah roja’ ataukah tamanniy…
Musuh itu selalu ada !
Untuk seorang termulia sekalipun…
“Aku tak akan melepaskan mereka begitu saja ! aku tak mau sendiri dalam nyala kobaran penuh siksa ini ! janjiku padaMu, Izinkan…!!!”
Dan seberapa kuat diri masing-masing membawa diri berkelana dalam sisi dunia fana
Diri menemukan jurang terjal, kobaran dahsyat, katastrofa melemahkan, gurun dalam gersang nan hiasan fatamorgana yang seringkali meletihkan hati…
Oh, gersangpun kan terasa sejuk dalam fana, jika piawai jiwa dalam pelukNya, tak tinggalkanNya karena Dia selalu ada nan teramat dekat…
Kau kuat karenanya…
Dan ingat ketika izinnya teraaminkan…!
Pun ada satu penyusup ulung nan halus yang teramat piawai dalam jiwa
; nafsu.
`Jazmina Shofiya`
Sabtu, 31 Desember 2011
RAYUAN HALUS MELENAKAN DALAM UNTAIAN BISIKNYA
“Jika kamu tak menyukai suatu perkara baik, setan semakin melilit”
Masih terpatri jelas dalam ingatan. Saat itu…. Sosok mulia penyejuk hati, pendidik ruh, dengan senyum yang senantiasa menghiasi wajah lembutnya memasuki kelas. Seperti biasa, ekspresi wajah-wajah sebagai ahlul fashli menjadi berubah. Tentu saja kebiasaan murid-murid pada umumnya, termasuk aku juga yang menjadi bagian darinya. Entahlah,terserang virus apa hingga kebisingan spontan menjadi tenang, wajah-wajah itu menampakkan hati yang tadinya ceria, terlihat agak kusut dan malas. Penat. Boring. Malas. Hmmmm…. H
Andai kita tau betapa dia adalah pahlawan yang teramat berjasa nan mulia. Pejuang sejati yang ikhlas. Pendidik ruh, penunjuk jalan yang teramat kuat. Beliau tak pernah lelah. Yang ada dalam fikirannya adalah bagaimana kita menjadi sosok pribadi muslim yang soleh dan solehah…, syukron katsir…J semoga Alloh melimpahkan segala rahmat dan kasihNya…
Materi yang disampaikan pada saat hadist ‘Al Arba’in an Nawaiyyah’ oleh al-Ustadz Irwan Ahsit.
“Jika kalian tak menyukai suatu perkara baik, maka setan akan semakin melilit…” tuturnya. Membuatku terkesiap dan mencurahkan seluruh perhatian, mendengarkan dengan seksama.
“menurut kitab, setan itu menggoda manusia dengan tujuh perkara…” lanjut beliau. Tanganku mulai mencari-cari bolpoin dan mulai membuka buku tulis pada lembaran kosong. Siap-siap untuk menulis cahaya-cahaya yang akan ditransfernya.
Dan ya, ku dapati cahaya-cahaya itu, kini telah ku ikat dengan goresan-goresan tinta dalam wadah pengingat, sebagaimana yang telah di sampaikan guru besarku (TGH. Muhammad Zahid Syarif,- Semoga Alloh memuliakan beliau dan memanjangkan umur beliau) ketika mengaji kitab ‘Ta’limul muta’allim’ setiap selesai subuh. Beliau pernah bertutur bahwa ilmu itu ibarat binatang liar, maka ketika kita telah mendpatkannya, ikatlah ia dengan tulisan dan bacaan hamdalah. Sebenarnya, aku sedikit lupa_maafkan aku…! Tapi, terimakasih kepada Ahmad Abdurrohman karena telah mengingatkan kembali…
Ø 7 Bisikan Halus Setan Untuk Menggoda Manusia dan Cahaya-Cahaya Indah Untuk Menepis Bisik Halusnya
1. Setan itu mencegah dari sesuatu yang baik, maka, tepislah ia dengan :
“Sesungguhnya, aku sangat butuh perkara itu (sesuatu yang baik)_ karena kita harus mengumpulkan bekal di dunia yang fana ini untuk akhirat yang tidak ada akhirnya”
2. Menyuruh pelan-pelan saja atau santai-santai saja, tepislah dengan :
“Aku tak tau kapan ajalku, mungkin saja sebentar lagi”
3. Menyuruh cepat-cepat atau tergesa-gesa, tepis ia dengan :
“Sedikit pekerjaan tetapi sempurna, lebih baik dari pada banyak amal, tetapi tidak sempurna.”
4. Menyuruh mengerjakan amal dengan sempurna, tetapi terselip rasa riak.
Bertanyalah pada diri sendiri :
“Kenapa saya harus riak kepada Alloh? Apakah saya tidak cukup dengan pengelihatan Alloh ?!”
5. Menyuruh manusia bersifat wujub (sombong) maka, ingatlah :
“Yang memberikan segalanya adalah Alloh SWT.”
6. Setan berkata : “Bersungguh-sungguhlah kamu dalam perbuatan yang tidak diketahui orang lain. Sesungguhnya Alloh lah yang akan memperlihatkanny”. Tepislah dengan :
“Hai setan yang terlaknat. Hingga sekarang kamu mendatangiku untuk merusak amalku. Sesungguhnya, aku adalah hamba Alloh dan Dia adalah tuhanku. Seandainya Ia ingin menampakkan maka ia tampak. Seandainya tidak maka tidak.
Dan seandainya Dia inginkanku menjadi mulia, maka aku akan mulia. Seandainya Dia ingin aku menjadi orang hina, sesungguhnya semua terserah Alloh. Aku tidak peduli Alloh menampakkan atau tidak.”
7. Setan bernyanyi dengan syairnya. Dia membisikkan pada telinga-telinga kita :
“Kamu tidak berhajat (berkepentingan) kepada amal itu, karena sesungguhnya jika kamu sudah dijadikan hidupberbahagia besok, maka tidak aka nada mudhorat jika kamu tinggalkan. Seandainya kamu diciptakan menjadi orang yang celaka, tidak akan pernah bermanfaat kebaikan-kebaikan itu”
Sesungguhnya tidaklah demikian, sahabat…katakanlah :
“Sesungguhnya aku adalah hamba, dan kewajibanku sebagai seorang hamba hanyalah menjunjung perintah untuk mengabdi…”
Begitulah sahabat…, setan telah berjanji untuk menyesatkan manusia. Dia akan mencari teman untuk menemaninya di neraka. Dia tak ingin hanya tersikasa sendiri. Maka kita harus berhati-hati. Semoga Alloh senantiasa menuntun kita dijalan lurusNya…, semoga kita bertemu dengan Alloh SWT. Dalam keadaan Husnul Khotimah (Aaamiiin).
Thank’s to Alloh SWT, to our beloved Muhammad SAW.
Kepada orangtuaku, keluarga besarku seluruhnya, guru-guruku, sahabat-sahabatku, teman-temanku, saudara-saudaraku_ terimakasih untuk setiap hari-hari indah yang kalian bagi untukku…, untuk hal-hal berma’na…, untuk ilmu-ilmu yang kalian berikan padaku…, sungguh aku teramat membutuhkan kalian dalam setiap jejakku menapaki dunia fana ini…
semoga Alloh senantiasa mengampuni dosa-dosa kita, dan semoga segala amal ibadah kita diterimanya, sungguh hanya Dialah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, hanya Dialah satu-satunya tempat meminta dan kembali.
`Jazmina Shofiya`
Ahad, 1 Januari 2011, 11:50
Malang
N/B : sahabat, jika ada kekeliruan dan banyak kekurangan, mohon diperbaiki dan dilengkapi, karena aku teramat butuh kalian…