Jangan Bersedih dan Jangan Takut, Karena di Sisimu…, Ada Allah dan Orang-Orang Yang Tulus Menyayangimu !
Jangan Bersedih dan Jangan Takut, Karena di Sisimu…, Ada Allah dan
Orang-Orang Yang Tulus Menyayangimu !
Suatu
hari, di tengah keramain entah kenapa rasa sepi itu selalu menyergap. Merasa
tak di anggap dan diacuhkan. Diri ini menjelma menjadi orang asing yang
senantiasa sendiri. Bahkan, ketika mata mulai terpejam enggan untuk membukanya
kembali. Enggan melihat sekeliling yang nyata. Aku hanya ingin berkelana di
dunia mimpiku yang serba palsu. Tapi, sampai kapan hidup dalam kepalsuan yang
menyedihkan?! Jika enggan berkelana dalam dunia nyata, maka aku tak lebih dari
seorang pengecut yang tak berdaya.
Merasa orang paling sepi sedunia
padahal selalu hidup di tengah hiruk pikuk jiwa. Merasa paling kesepian padahal
beribu pasang mata selalu ada sebagai saksi keberadaan. Banyak senyum tulus
yang senatiasa mewarnai hari-hari, banyak cinta yang senatiasa mengirimkan
serbuk kasih sayang pada hati. Ah, tak ada sepi dan kesendirian seharusnya.
Jika selalu berfikir begitu, tentu saja fikiran itu yang membuat diri merasa
terpuruk dalam kesendirian. Tentu saja, itu membuat diri tak bersyukur atas
karuniaNya, atas nikmat-nikmatNya. Allah tak pernah menyianyiakan hambaNya, Ia
tak pernah jauh dari kita, Ia senantiasa ada untuk menemani dimanapun kita
berada. Tak pernah sedikitpun Ia membiarkan kita sendiri. Juga, orang-orang
yang senantiasa memberikan cinta dengan serbuk kasih sayang tak terhingga pada
kita. Kita selalu hidup dengan kasih
sayang mereka yang bentuknya selalu berbeda, hingga terkadang membuat kita
salah tafsir dan menganggap sebaliknya.
Benar. Diri ini senantiasa berada
dalam pengawasan Allah dan berbagai kemahaanNya, karena Ia tak pernah tidur.
Diri ini senatiasa dalam kecintaan dan kasih sayang mereka yang tulus.
Petuah-petuah mereka adalah bentuk taburan kasih tulus yang terucap, walau
seringkali bertentangan dengan keinginan. Maafkan jika diri terlampau sering
mengeluh dan tak bersyukur, maaf jika sering lalai dan keliru menafsirkan
bentuk cinta dari ketulusan kalian. Sungguh, tak ada alasan untuk merasa sedih
atas segala nikmat cinta dan kasih sayang itu.
Terimakasih untuk cinta dan limpahan
kasih sayang tak terhingga dari hati-hati yang teramat lembut…,-
“Sayang…, bacalah al-Qur’an
setiap hari walaupun hanya satu ayat. Jangan sekali-kali kau melupakan kitab
suci kita itu !” (Inak)
“Jika ada waktu luang,
manfaatkanlah waktumu untuk senantiasa membaca. Jika tak ada kitab yang kau
pegang, maka bersholawatlah atau berzikir. Jangan kau sia-siakan waktumu!
Tak
apa kau jatuh cinta pada seseorang, tapi jika kau merasa terlarut dan tenggelam
hingga melupakan segala yang baik, maka cepatlah tinggalkan dan kembali, Nak…” (Bapak)
“Anak-anakku, perbaikilah niat
kalian untuk melakukan segala sesuatu. Perbaiki pula akhlak kalian selalu.
Jangan pernah melupakan wirid khusus. Bersabar dan bersungguh-sungguhlah…” (Guruku
; TGH. Muhammad Zahid Syarief/ PonPes. Hikmatusysyarief NW)
“Lakukan segala sesuatu dengan
niat karena Allah dan dengan hanya mengharapkan keRidhoanNya. Lakukan apa yang dikatakan
hatimu dengan cinta dan ketulusan. Tak ada seorangpun yang sempurna di dunia
ini, tapi setidaknya kita selalu berusaha untuk sempurna dengan meneladani
sosok manusia sempurna; Rasulullah SAW.” (Ahmad Abdurrohman)
“Bismillah… Hasan al-Banna berkata
:
1.
Berjuanglah untuk kebaikan dan kebenaran, sepahit dan sesulit
apapun.
2.
Bersatulah dalam jama’ah, sebenci dan sekecewa apapun. Karena
berjama’ah lebih baik daripada sendirian.
3.
Bangkitlah ketika jatuh dan jangan menyerah
4.
Berpeganglah pada prinsip, selama itu benar.
5.
Bertausiahlah setiap saat, agar saudaramu merasa memiliki dan
dimiliki.
6.
Jangan meninggalkan yang dibelakangmu, tunggu dengan kesabaran dan
keikhlasan.
Semoga kita senantiasa dalam kebaikan. Aaamiiin” (untukku, dari Rahimatun Hamidah)
“Jika kau merasa lelah dalam berjuang, bayangkan saat ini
Rasulullah duduk dihadapanmu dan berkata,
‘Ummatku, aku bangga melihatmu menderita dalam perjuangan,
sedih melihatmu gembira dalam kelalaian.
Aku bangga mendengar tangismu karena pengorbanan, sedih bila mendengar tawamu
dalam kemaksiatan. Aku pasti bangga bila kau harus mati di medan kebenaran,
sedih bila mendengar engkau mati dalam kejahiliyyahan. Dan aku bangga melihat
engkau lelah dalam berjuang, sedih melihatmu mundur dalam perjuangan’
Karena ingatlah, muliamu bukan karena pangkat, harta, dan rupa.
Tapi karena kekuatan Iman, Islam, Ihsan dan Perjuangan”. (Untukku dari Imam Syafi’i)
“Bertindak ‘TULI’lah ketika ada orang yang mau menjatuhkan mental
atau semangat kita” Sukseskanlah usaha adek dengan Surat Al Fatihah, yang di
singkat menjadi
B
5 K B
1.Bismillah setiap mengawali pekerjaan (Ayat 1)
2.Bersyukur atas segala nikmat-Nya (Ayat 2)
3.Berfositive thinking terhadap Allah (Ayat 3)
4.Berorientasi akhirat (Ayat 4)
5.Beribadah Dan Berdo’a (Ayat 5)
6.Konsisten (Istiqomah) dalam Konsisten (Ayat 6)
7.Bercermin kepada orang lain (Ayat 7).”
(untukku
dari Imam Tarmizi Haris)
“Jangan pernah merasa sendiri dan kesepian, merasa orang yang paling
malang sedunia. Karena sesungguhnya masih banyak yang jauh lebih menderita
daripada kita, masih banyak orang-orang yang tak seberuntung kita. Allah
memberikan ujian untuk menaikkan derajat kita, untuk mengetahui kadar keimanan
kita kepadaNya. Apakah kita sabar atau sebaliknya. Karena bersamaan dengan
kesusahan itu pasti ada kemudahan. Dan percayalah engkau tak pernah sendiri,
ada Allah yang selalu menemani. Engkau berharga pada hati mereka orang-orang
yang mencintaimu.” (Ustadz Mohammad Thoyyib/ utadz di OCEAN Arabic-Pare)
Terimakasih untuk semua nasihat indah yang kalian
berikan. Maafkan jika belum sepenuhnya bisa terlaksana dengan baik. Sebenarnya,
masih banyak lagi petuah-petuah lainnya yang belum tertulis. insyaAlloh…, kita
sama-sama saling nasehat menasehati, sebagai tanda cinta dan kasih sayang.
Sama-sama berusaha untuk jadi lebih baik lagi. Dan yakinlah, bahwa Allah,
Rasulullah SAW. Dan orang-orang yang beriman akan melihat usaha kita.
Jazmina Shofiya
Sabtu, 23 Februari 2013
^_^