Doa dan Catatan Hati Bersama Bunda Asma Nadia
Rabu, 3 September 2014
Aku percaya bahwa tak ada suatu hal yang kebetulan di dunia ini.
Allah Maha kuasa atas segala sesuatu, Ia pula yang Maha mengetahui takdir
seseorang, Ia yang Maha mengumpulkan segala yang terserak. Maka, setiap
kejadian yang kita lalui adalah sekenario Allah Sang Maha Agung. Sekenario
terindah yang tak satupun memiliki unsur kekeliruan, tak pula membutuhkan
editor terhandal. Segala yang berasal dariNya itu baik, walau terkadang
pandangan zohir kita malah sebaliknya. Siapapun yang bertemu denganmu di
dunia adalah dia yang ruhnya telah dipertemukan Allah denganmu sebelumnya. Jadi,
tak ada yang kebetulan. Dan mungkin dari merekalah Allah mengirimkan
kebaikan-kebaikan untuk kita.
(Jazmina Shofiya-Asma Nadia-Ummi Salma)
Beberpa waktu lalu
(sudah terlalu lama, aku sampai lupa-tepatnya kapan Hehehe), aku dipertemukan
Allah dengan muslimah hebat. Dia salah satu orang yang termasuk dalam 500
muslim paling berpengaruh di dunia. Sosok muslimah, penulis dan ibu teladan
bagiku karena ikhtiyarnya yang luar biasa bagi kehidupan dan sosok yang
senantiasa melibatkan Allah dalam hidupnya. Sebut saja, bunda Asma Nadia.
Kita bertemu dalam acara bedah buku ‘Catatan Hati di Setiap
Doaku’ yang diadakan oleh yayasan Nurul Hayat. Kalau tidak salah, salah
satu rangkaian acara untuk memperingati hari ulang tahun yayasan Nurul Hayat.
Bersyukur, Allah kita adalah Tuhan yang Maha mengetahui segala. Dia tahu apa
yang dibutuhkan hamba-hambanya. Saat itu, hati ini butuh refresh iman. Hati
ini terjangkiti krisis, dan Allah mengirimkan dia sebagai pengingat yang
tengah terlupa dan lalai. (Alhamdulillah…)
Karena itu adalah
acara bedah buku ‘Catatan Hati di Setiap Doaku’, maka yang dibahas
adalah hal-hal yang berkaitan dengan doa. Betapa doa adalah suatu keajaiban.
Mungkin ia sering terabaikan, tapi sesungguhnya banyak hal yang dapat dirubah
dengannya. Dan sungguh, Allah Maha mendengar doa-doa.
Tentang, Mengapa Bunda Asma Menulis ‘Catatan Hati di Setiap
Doaku’
Mengenai mengapa
bunda Asma menulis buku CHSD ini, ia membukanya dengan menceritakan seorang
pemuda yang pernah ia temui. Pemuda itu berkata, “Percuma deh berdoa, doa-doaku
juga enggak pernah di kabulkan.” Begitu pemuda itu berceloteh. Celotehan
keputus asaan. Saat mendengar celotehan itu, bunda Asma jadi berpikir, ‘kok
bisa pemuda itu berceloteh seperti itu, sementara orang lain masih selalu
menengadahkan tangan untuk berdoa.’
Namun, bunda Asma tak ingin melawan pemuda atau orang-orang yang
tengah dilanda keputus asaan dengan omelan atau sesuatu yang sifatnya
menggurui. Hingga akhirnya yang dilakukannya adalah mencari bukti-bukti bahwa
Allah Maha mengabulkan doa-doa siapa saja yang meminta kepadaNya. Bahwa, doa
itu sesuatu yang memiliki keajaiban yang dahsyat. Mengumpulkan berbagai cerita
dari pengalaman orang-orang yang berdoa dan dikabulkan, atau dari mereka yang
doa-doanya yang belum terkabul tapi tak pernah berputus asa.
Bagi bunda Asma,
menulis buku CHSD ini penting karena dia ingin berbagi keajaiban-keajaiban doa.
Ia pun suka meniru cara orang lain berdoa. Baginya, belajar kebiasaan baik dari orang lain itu penting.
Doa juga merupakan pemberi harapan. Dengan berdoa, kita masih memiliki harapan.
Kita punya Allah yang Maha pemurah tempat kita memohon segala sesuatu. “Doa
adalah titik embun yang menjelmakan cahaya.” Bunda Asma sangat menyukai
ungkapan itu. beliau juga memaparkan berbagai sebab kenapa doa bagi manusia
sangatlah penting :
Membuka segala yang kita lakukan dengan doa lalu mengiringinya
dengan ikhtiyar insyaAllah akan menjadi berkah dan bermanfaat. Jangan
lupa, jika hanya doa saja tanpa ikhtiyar maka apa yang kita perjuangkan sulit
untuk teraih. Maka, doa itu pengiring ikhtiyar, kerja keras dan perjuangan.
Doa menjadi hal yang penting karena dengannya membuat kita tak
sombong ketika doa-doa yang kita haturkan terkabulkan. Akan tetapi membuat kita
tahu kepada siapa kita harus bersyukur--- kepada Allah SWT.
Doa bisa menghindarkan kita dari takdir yang buruk. Karena kita
tidak pernah tahu musibah apa yang akan terjadi pada kita. Mungkin saja, takdir
buruk tengah menanti kita, namun ketika kita berdoa memohon perlindungan,
takdir buruk itupun berubah menjadi takdir baik. Tidak hanya pada diri kita,
tapi juga menjadi pagar/penghalang takdir buruk bagi keluarga dan orang-orang
yang kita sayangi. Dengan berdoa pula, berarti kita selalu melibatkan Allah
dalam setiap urusan kita. (رضي الله لنا ورحمته آمين)
Saat Doa Tidak Dikabulkan
Saat doa-doa yang kita haturkan tak kunjung mendapat jawaban, hal
utama yang harus dilakukan adalah berbaik sangka kepada Allah. ‘sesungguhnya
Allah sesuai dengan persangkaan hamba-hambanya’. Jika kita berprasangka
jelek, maka tak kecil kemungkinan persangkaan jelek itupun kan benar-benar
terjadi.
Bunda Asma menguraikan
beberapa hal yang harus kita lakukan jika doa-doa kita belum terkabulkan:
1.
Kita
harus percaya dan meyakini pada diri kita sendiri bahwa pasti ada pengganti
yang lebih baik lagi, sebagai ganti pinta yang belum terkabulkan. Dan apapun
kehendak Allah pasti lebih baik.
2.
Allah
menguji kita. Allah masih senang mendengar doa-doa kita.
3.
Allah
menundanya. Semoga dengan penundaan kabulan dari Allah itu, kelak ia menjadi
syafaat untuk kita.
4.
Allah
menjaga kita. Dengan berdoa kita semakin dekat dengan Allah. Doa-doa itulah
yang menjaga kita.
5.
Kadang-kadang,
ada doa yang mungkin lebih baik tidak terkabul. Karena mungkin jika doa yang
kita haturkan terkabul, kita tak bisa menjalaninya atau malah semakin
menjauhkan kita dari Allah.
6.
Mungkin
ketika kita berdoa, kita kurang memakai adab (sopan santun), seperti :
mengawalinya dengan beristighfar, jangan sampai dosa-dosa yang telah kita
lakukan itulah yang menjadi penghalang. Rayu Allah dengan membaca Asma’ul
husna. Bersholawat kepada Rasulullah SAW. meyakini diri bahwa Allah akan
mengabulkan doa-doa dan menutupnya dengan al-Fatihah.
“Doa yang disertai dengan sholawat dan ditutup dengan al-Fatihah
tidak akan tertolak.”
Jangan lupa untuk meninggalkan maksiat dan menambah ketaatan,
memperhatikan waktu-waktu mustajab, serta berdoa tidak hanya untuk diri sendiri
tapi juga untuk orang lain.
Begitulah ulasan
singkat namun penuh dengan kemanfaatan yang bunda Asma bagikan kepadaku dan
teman-teman yang mengikuti acara bedah buku beliau. Kita terlampau sering
mengabaikan doa, padahal hal yang kita anggap sepele seperti itu memiliki
kemanfaatan yang sangat besar bagi kehidupan yang tengah kita jalani. Yuk
sama-sama memperbanyak doa ^_^
“Menjadi pribadi yang bahagia bagi diri sendiri itu mudah; menikah,
punya anak, hidup sejahtera. Tapi berdoa untuk bisa menjadi sebaik-baik manusia
yang bisa memberi banyak manfaat itu tidaklah mudah.”
(Asma Nadia)
Jazmina Shofiya
13:19