Tinta Emas Para Penulis
Jum’at, 12 September 2014
Berawal dari kedua orang tua yang rutin memberi buku bacaan untuk
kami, anak-anaknya. Sejak kecil, ketika sudah bisa mengenali dan mengeja
huruf-huruf, mereka berdua selalu saja memberi hadiah buku bacaan. Contohnya,
jika mendapat rangking di kelas. Bagi yang mendapat peringkat satu, mendapat
hadiah tiga buah buku cerita. Bagi perangkat kedua, dua buku dan peringkat
ketiga, mendapat satu saja. Begitulah kedua orang tuaku. Mereka menanamkan
minat membaca padaku sejak kecil, dan tanpa sadar merekalah yang mengawali
azzam dan motivasi pada diri untuk menjadi seorang yang tulisan atau
karya-karyanya bisa dibaca dan menginspirasi banyak orang. Ya, menjadi seorang penulis.
(Terimakasih, Inak & bapak tersayang, kalian selalu tahu apa yang terbaik
untuk anak-anak kalian)
Aku selalu kagum
pada karya-karya pena emas para penulis yang telah aku baca. Bagaimana mungkin
mereka bisa dengan lihai memainkan para tokoh dalam cerita-cerita yang mereka
ciptakan, membuat alur dan diksi yang menarik, bermain dengan kata-kata cantik
hingga pembaca ikut terbawa di dalamnya. Ikut tersenyum, tertawa, marah, sedih
bahkan menangis haru. Menarik, menyenangkan. Mereka juga mampu meramu hal-hal
sederhana menjadi istimewa. Seolah tak ada hari tanpa hikmah dalam hidup
mereka. Mereka memiliki sudut pandang unik hingga menjadi eksklusif. Maka sejak
duduk di bangku Madrasah Ibtida’iyah, aku mulai mencoret-coret buku tulis
dengan berbagai cerita yang telah terangkai dalam otak. Walau terkadang mandeg
atau sering menjiplak kata, alur dan gaya cerita penulis lain yang telah ku
baca. Tak apa menjiplak atau meniru gaya tulisan orang lain sebagai permulaan
dan latihan, bukan ? dengan banyak berlatih, nanti akan kita temukan gaya atau
karakteristik tulisan kita masing-masing.
Anggap saja apapun yang kita lakukan di awal ini, entah meniru,
menjiplak atau apapun namanya adalah proses menemukan dan mengenal diri
sendiri. Memang tak serta merta menemukannya, tapi kenikmatan akan benar-benar
terasa ketika ada usaha keras yang telah kita lakukakan. “Sabar. Sesuatu
yang kompleks, kompleks juga usahanya. Artinya, untuk hal yang terbaik usaha
juga mesti terbaik. Kalau merasa setengah dari baik, yang kita dapat juga
setengah baik.” Begitu pesan dari sahabatku, Sarah. Terimakasih karena
selalu menularkan keoptimisan padaku. Jazakillah khoiron ^_^
Penulis. Bagaimana
ia menjadi amat istimewa di hati ? entahlah. Namun membayangkan untuk bisa
istiqomah menulis dan berkarya itu indah, dan akan menjadi lebih indah jika ia
selalu disertai dengan bergerak melakukannya. Awalnya memang sulit, tapi ketika
terbiasa, maka semuanya akan menjadi enjoy.
Membayangkan umurku yang panjang itu indah. Aku mampu hidup seribu
tahun lagi atau lebih dari itu. umur panjang dan berkah (Aaamiin Allohuma
Aaamin). Tak peduli nyawa telah terlepas dari jiwa, jasad telah terbujur kaku
dalam gundukan tanah, namun aku tak mati. Seperti itu, sahabat…
Penulis akan tetap hidup dengan karya-karya mereka walau zhohirnya
ia telah meninggal. Betapa bahagianya jika kita bisa meninggalkan karya yang
menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang. menjadi amal jariyah sebagai
bekal akhirat nanti, insyaAlloh…
“Menulis dapat menguatkan hafalan, akan mengasah perangai dan akan
memperoleh kenangan indah serta mengekalkan nama sampai akhir masa.” (al-Khothib al-Baghdadi rohimahulloh)*
Sahabat…
Karena aku seorang pelupa, maka aku menulis. Dan karena aku tak
pandai menata lidah untuk mengungkap kalimat-kalimat baik nan bermanfaat, maka
akupun menulis. Tulisan-tulisan ini yang akan menjadi pengingat di kala lupa
menggerogoti diri dan lisan ini terlampau kaku. Semoga Allah senantiasa
meridhoi.
رَبِّ
هَبْ لِي حُكماً وَّ ألحِقْنِي بِا لصّالِحِين واجْعَلْ لِيْ لِسانَ صِدقٍ فى
الاخِرِينَ وَاجْعَلنِي مِن وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
“Ya Tuhanku,
berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang
sholeh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang)
kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh
kenikmatan.”(Asy-syu’ara :
83-85)
Jazmina Shofiya
13:39
*Status facebook Zamiyel Alu Salman