Senin, 13 Oktober 2014 

           
Adinda…, hai, apa kabar ? hmm tidak tidak ! terlalu biasa sebagai pembuka, benar begitu kan dind ? lalu bagaimana membentuk deretan kata yang indah untukmu, agar benar-benar menjadi istimewa di hari istimewamu ini ? sejujurnya kaka’ kesulitan memilih kata yang tepat. Maka beginilah akhirnya, hanya rangkaian kata yang semerawut. Tapi, semoga saja tetap tersampaikan indah pada hati dinda :)

            Benar, ini hari istimewa bagi dinda, selamat ulang tahun, barokalloh fiy umrik. Seperti yang sering kanda katakan, yang terpenting bagi usia kita itu adalah berkah. Karena percuma saja jika kita memiliki umur panjang, akan tetapi umur itu malah jauh dari keberkahan. Bagaimana nanti hidup yang kita lalui, hanya mengumpulkan bahan bakar menuju tempat yang maha hina.
Ah, sudah tak lagi menjadi anak kecil. Bahkan dinda tumbuh menjadi perempuan yang lebih dari kaka’. Entah lebih cantik, lebih berani, tegas, pintar, cerdik, dan barangkali juga akan lebih terlihat tua (Hahaha). Begitulah dindaku yang manis. Hmm?! Dinda tak percaya? Percayalah, kaka’ mu ini tak membual, terutama soal muka yang lebih tua itu. (hihihi)

            Kaka’ tak bisa mempersembahkan kue besar yang dihiasi lilin di atasnya, kaka’ juga tak mampu menyanyikan lagu ulang tahun yang merdu, pun tak jua mampu memberikan kado istimewa yang terlapisi dengan apik. Jadi inilah, satu-satunya yang bisa kaka’ persembahkan. Ya, hanya ini. Ini nyanyian ulang tahun dari kaka’, semoga bisa dinda dendangkan dan dinda ingat sampai kapanpun. Ketahuilah dinda, nyanyian ini akan selalu ada, meski kaka’ sudah tak mampu menginjak dunia ini dengan dua kaki pada jasad kaka’ sekarang ini.

ini pula untaian doa dari kaka’, bukan untuk dinda seorang sebenarnya, tapi juga untuk kaka’ mu ini. Begini dinda, kaka’ bangga karena dinda memiliki hati yang gigih dan mulia itu. Ingin menjadi bidadari berlafazkan Qur’an di tiap waktu dinda, ingin terus berupaya menjadi baik dan lebih baik di tiap hari-hari dinda, benar begitukan?. Begitu yang kaka’ ingat, semoga di permudah selalu apapun yang dinda azzamkan itu.(aaamiiin)
Dan oleh karena kaka’ mengingat azzam itu pula, kanda menuliskan nasehat ini. Nasehat ini kaka’ dapatkan dari sebuah buku, dan kaka’ mulai mengutipnya dengan bahasa kaka’ sendiri, begini ; ada beberapa persiapan yang mesti kita lakukan jika ingin mencapai cita-cita yang kita inginkan, itu sudah pasti. Maka untuk cita-cita dinda, ikhtiyar itupun tak boleh luput.

            Dinda pasti sering mendengar bahwa akar dari segala sesuatu itu adalah niat, niat yang ikhlas. Maka, cobalah untuk menata niat baik dinda, jangan sampai perbuatan baik itu akan menjadi salah karena apa yang terniatkan salah. Karena apapun yang kita peroleh nantinya adalah bergantung dari apa yang kita niatkan. Tak kalah dengan niat, restu kedua orang tua merupakan hal yang tak boleh terabaikan pada tiap langkah yang kita pilih. Dinda juga harus memiliki tekad yang kuat sehingga cita-cita itu tak mudah pupus jika dalam perjalanan yang kita lalui terjumpai ujian-ujian. Ingat dinda, selama nyawa masih bersemayam dalam jasad, ujian (masalah) tak akan pernah luput mengeringi tiap perjalanan kita.
Selain bebarapa rangkaian nasehat di atas, seorang yang ingin menjadi penghafal qur’an butuh keistiqomahan. Istiqomah dalam kebaikan. Baca al-Qur’an itu kapanpun dinda punya waktu luang. Dari teman-teman kaka’ yang juga penghafal Qur’an, mereka selalu berpesan untuk membaca al-Qur’an di sela-sela waktu yang tersisa, itu bukan berarti al-Qur’an sebagai sampingan, justru ialah yang utama, karena kita tak pernah melupakannya barang sebentar saja. Ah, dinda… berbahagialah karena dinda memiliki cita-cita mulia ini.
Tetaplah belajar dan berguru, karena kita selalu butuh pengajar. Jangan merasa diri sudah mampu hingga tidak butuh orang lain. Sesungguhnya, di atas langit ada langit. Dinda mengertikan ?
Tahukah, jika kita sering merasa mampu dan tak butuh orang lain, sesungguhnya itu menunjukkan kedangkalan ilmu yang ada pada diri kita sendiri. Orang yang berilmu selalu merasa haus, seperti orang yang selalu kehausan meskipun limpahan air laut telah diminumnya, orang yang merasa diri semakin bodoh, karena ia menyadari banyak hal yang tidak ia ketahui.  Jika ada rasa lebih tinggi dari orang lain, segeralah hapus ia, karena ayat suci tak boleh teriringi oleh akhlak-akhlak tercela. Berdoa yang banyak agar dinda di permudah. Betapa usia dinda tak akan sia-sia jika selalu dimanfaatkan untuk hal-hal baik. Memang tak mampu menjadi manusia sempurna, tapi upaya untuk lebih baik itu harus. Harus!

            Baiklah dindaku tersayang, sudah terlalu panjang ocehan ini, semoga dinda tak bosan. Atau barangkali dinda sudah menguap karena mengantuk sejak tadi ? maafkanlah…, maafkan. Ini hari istimewa, maka haruslah kaka’ sampaikan hal yang berbeda pula, semoga mencapai keistimewaan dalam pandangan dinda.
Tetaplah semangat untuk melancarkan bacaan al-Qur’an dinda. Kaka’ menyayangimu, sangat menyayangimu, walau terkadang lidah ini kelu untuk mengatakannya jika di dekatmu. Percayalah, semua menyayangimu.

Jazmina Shofiya
16:48
Nb : bagi penghafal, dianjurkan untuk memakai satu al-Qur’an saja, dinda… ^_^

serpihan serpihan melati dalam pena . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates