Pagi...
Ahad, 25 Januari 2015
“Salam pagi
mentari…! Salam dariku, karena kali ini aku akan selalu menikmati saat-saat kau
hadir membagi sejukmu. Tak ingin alpa menikmatimu barang sekali saja seperti
yang lalu-lalu…”
***
Ya. Sejuk ini, sudah lama tak tersadari. Telah lama ku abaikan tiap
pancaran kehangatan bernama pagi. Sungguh menyedihkan, karena hariku menjadi
terasa pendek dan selalu merasa kekurangan waktu. Ah, kemana saja selama ini ?!
Aku memang tak kemana-mana, tetapi nafas yang terhela setiap saat
pada diri, mata yang senantiasa berkedip, jantung yang selalu berdetak, tak
selalu buatku sadar akan kebesaran Tuhanku. Apalagi dengan apapun di luar diri.
Sejatinya, aku selalu menjumpaimu, pagi…. Namun tak selalu ku sapa
engkau dengan salam kehangatan layaknya kau menghangatkan tiap penjuru bumi.
kehangatanmu selalu melantunkan tasbih pada Tuhan kita, berbeda denganku. Aku
terlampau cuek dan mengabaikan salammu, sampai hari itu kau terlihat sangat
cantik di hadapku, pancaran keemasan itu menyentuh kulitku, lalu kehangatan
serta merta menjalar merasuki tiap pori-pori tubuhku. Aku terkesima. Entahlah
sapaanmu ataukah teguran. Aku menikmatinya. Kaulah yang senantiasa menemani
tiap langkahku selama ini. Kali ini, aku tak ingin melewati keindahanmu, ingin
selalu menyambut sapaanmu dengan tawa riang kesyukuran.
Begitulah…
Pagi…, padamu aku ingin belajar tentang ketaatan, kehangatan, ketulusan,
keikhlasan dan banyak hal. Sapaanmu
selalu berdasar ketaatan pada Tuhan, lalu atas dasar taat itupun terpancar
kehangatan, terbalut ketulusan dan keikhlasan hingga tak ada waktu untuk tak
bertasbih, kemudian segala sesuatunya akan menjadi indah.
Harapku, semoga himmah pada diri tak menawarkan senja atau
redup gelap awan yang menghitam, hingga ia senantiasa terbit bak mentari. Selalu
menawarkan keindahan, melejitkan semangat yang tak pernah padam. Kemudian, laku
diri tak pernah lelah dalam ketaatan. Tak jua lalai akan kebesaran Tuhan. Buatku
selalu bersyukur, bukan kufur.
Benarlah, dan untukMu…
Terimakasih ^_^
Aku mencintai tiap bulir embun-embun ini, uap kesegaran yang kau
tawarkan, pancaran keemasan milikmu, dan apapun darimu…
Jazmina Shofiya
04:00