Rindu Kami Padamu
Allahku… aku terharu. Sungguh aku teramat terharu pada mereka yang
kau anugerahi cinta yang luar biasa pada hati-hati mereka. Iri, karena aku tak
pernah benar-benar memiliki keindahan cinta seperti itu. Cinta mulia, yang
senantiasa membawa kebaikan. Cinta kepada kekasihmu, kekasih alam, Muhammad
SAW.
Benar,
aku seringkali berikarar mencintai RasulMu, namun hati entahlah bagaiamana.
Engkau Maha mengetahui seluruhnya. Bahkan melebihi diri ini mengetahui diri
sendiri.
Ku katakan aku terharu, karena berapa banyak mereka yang
tertatih-tatih menyambut kehadiran majlis maulid yang akan menyerukan sholawat
bersama-sama itu. Mereka rela berdesakan, hujan-hujanan menerjang jalanan yang
disirami derasnya hujan dan becek dimana-mana. Aku melihat anak-anak dengan
senyum dan tawa merekah. Aku tahu mereka tak sepenuhnya menegrti, tapi
terimakasihku Karena orangtua-orangtua mereka memperkenalkan dan menanam
benih-benih cinta Rasul sejak kecil. Doa kami untukmu, semoga cinta pada Rasul
ini tetap abadi bersemayam pada hatimu, pada hati kami…
Aku melihat kakek nenek yang seolah tak memiliki letih. Khusyuk dan
khidmat mereka mendendangkan sholawat-sholawat untuk kekasih tercinta.
Berharap, semoga kelak engkau Ya Rasulullah berkenan memberikan
syafa’atmu… , diizinkan bertatap muka denganmu sepuas-puasnya karena
masing-masing kami belum sempat bertemu denganmu. Kami tak memiliki kemuliaan
dan kesucian yang mampu kami hadirkan untuk kami persembahkan dalam perjamuan denganmu
sebenarnya. Cinta kami tak sempurna sebagaimana kau mencintai ummatmu dengan
sepenuh hati. Mengorbankan banyak hal untuk memberi cahaya pada hidup kami. Kami
tahu, apapun dari kami tak akan pernah pantas, namun semoga kau selalu berkenan
merangkul kami, berkenan berjumpa dengan kami.
Ketika sholawat untukmu diserukan Ya Rasulullah…, aku dengar kau
akan datang untuk melihat siapa yang bersholawat kepadamu, aku dengar kau datang
bersama ribuan malaikat yang ikut bersholawat dengan kami.
Ya
Rasul kami…
Apa kau
benar-benar hadir ? lihatlah ini ummatmu sekarang. Semoga kau berbahagia
menyaksikan ummat-ummatmu ini. Aku tahu, kau begitu mencintai kami. Saksikanlah,
ummatmu bersholawat dengan sepenuh hati hanya untukmu.
Ketika ku sengaja pejamkan mata,
mencoba khidmat mendengarkan tiap dendang sholawat untukmu, aku mulai
membayangkan peristiwa ketika ummatmu menanti-nanti kehadiranmu di madinah. Ummatmu
yang menunggu kehadiranmu dengan penuh harap. Mereka harap-harap cemas menanti
kabarmu. Berharap kau tak kurang suatu apapun dalam perjalan hijrahmu. Wahaai…,
betapa girangnya mereka ketika mulai melihat bayanganmu dari kejauhan. Mereka melantunkan
syair-syair indah untuk menyambutmu, bentuk kesyukuran mereka karena bisa
melihatmu, bisa bertemu denganmu. Allah…
Ya Allah… bagaimanalah rasa hati ini ketika bisa melihat langsung
Rasulmu…, bagaimanalah bahagianya hati ketika bisa bertatap muka dengan Rasulmu,
kekasih hati kami…
Allah…
Izinkanlah kami bertemu dengan kekasihmu, kekasih kami..
ya Rasululloh…, Rindu hati ini bertemu denganmu.
Ya Nabi…. Salam ‘alaika. Ya Rasul salam ‘alaika.. ya Habib salam ‘alaika…
Sholawaatulloh ‘alaika…
Jazmina Shofiya
09:13