Karena Ia Maha Tahu
Laki-laki setengah baya itu adalah sosok yg kondang di
daerahnya. Siapalah yang tak mengetahui dan mengenalnya. Dia sosok tangguh dan
ditakuti karena bengis dan kejamnya. Dia tak segan-segan membunuh siapa saja yang
dia inginkan. Saking bengis dan kejamnya, orang-orang akan lari terbirit-birit
walau hanya sekedar mendengar namanya. Dia adalah manusia batu yang tak
berperasaan. Hampir smua jenis kejahatan telah ia lakukan.
Namun,
Alloh sungguh Maha pengasih dan penyayang, hidayah itupun datang, dia ingin bertaubat. Taubat yang sebenar-benarnya.
Alloh sungguh Maha pengasih dan penyayang, hidayah itupun datang, dia ingin bertaubat. Taubat yang sebenar-benarnya.
Dan ketika taubat itu terpatri kuat dalam hatinya. Ujian
itupun datang begitu saja. Tak ada seorangpun yang mempercayainya. Tak ada
seorangpun yang mau menunjukinya jalan terang menuju Tuhannya. Tak ada
seorangpun yang berbelas kasih pada dirinya. Bahkan untuk menginjak masjid atau
mushollapun orang-orang mengusirnya. Namun, tekad itu telah bulat. Dengan
segala kekuatan yang hampir rapuh, dia berusaha menemukan jalan menuju Tuhannya.
Malam itu, ketika masjid-masjid melantunkan sholawat kepada
Nabinya, entah kenapa hatinya terharu luar biasa, dia merasakan kerinduan
teramat sangat ketika sholawat-sholawat itu di kumandangkan, dan seketika itu
dia menyaksikan keindahan yang luar biasa. Cahaya yang sangat terang nan menyilaukan,
di hadapannya dia melihat sosok manusia sempurna diiringi dengan ribuan
malaikat, semerbak wewangianpun diciumnya.
Keesokan harinya, ketika dia menceritakan ke penduduk, semua
orang menganggapnya berdusta. Tak lama, laki-laki itupun jatuh sakit yang
membawanya menghadap Alloh. Tak ada seorangpun yang mau memandikan, menyolatkan
dan menguburkan jasadnya. Di saat itulah datang skelompok yang mengenakan
pkaian putih-putih, yang memandikan, mengkafani, menyolatkan dan
menguburkannya.
Sungguh, Alloh Maha tau siapa yang lebih mulia disisiNya.
Dan sungguh Alloh Maha penerima taubat...
'Jazmina Shofiya'
4 Februari 2012
REPOST dari catatan saya beberapa tahun lalu